Sidoarjo – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mencatat telepon masuk di call center 112 Sidoarjo sebanyak 40.318 telepon masuk, dimana sebanyak 32.543 telepon masuk merupakan panggilan prank atau iseng yang diterima oleh petugas call center 112 Sidoarjo periode Januari hingga Oktober 2023.
Padahal, keberadaan call center 112 Sidoarjo diharapkan sebagai kanal bantuan kegawatdarutan sekaligus sebagai kanal pengaduan masyarakat dalam upaya meningkatkan kecepatan responsif pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan Sidoarjo yang gemilang dan meningkatkan layanan publik.
“Adanya call center 112 ini tujuannya tidak lain tidak bukan, untuk memudahkan masyarakat Sidoarjo menyampaikan kesulitannya, seperti misalnya ada hewan masuk di rumahnya, dan layanan kegawatdarutan lainnya,” ucap Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor.
Bupati juga menyebut, bahwa dari telepon masuk yang telah diterima oleh petugas call center 112 akan diverifikasi. Semua diproses menjadi bentuk laporan yang diteruskan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan instansi vertikal.
“Dari telepon masuk yang jumlahnya 40.318 tersebut, yang menjadi laporan dan diteruskan oleh OPD terkait adalah sebanyak 1.597 laporan, sedangkan 6.178 laporan adalah instansi vertikal seperti PLN, Telkom,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo, Noer Rohmawati mengatakan dari total sebanyak 1.597 laporan yang sudah diteruskan dan ditindaklanjuti oleh OPD terkait, mayoritas laporan penerangan jalan umum yang mencapai 430 laporan.
“Jika kami tarik laporan terbanyak periode Januari hingga Oktober 2023, laporan terbanyak adalah PJU sebanyak 430 laporan, disusul laka lantas, jalan rusak, kebakaran, serta kriminalitas,” jelasnya.
Ima juga menambahkan tiap tahun Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo terus melakukan monitoring dan evaluasi agar call center 112 ini dapat benar-benar optimal bermanfaat oleh masyarakat terutama untuk pelayanan publik kepada masyarakat Sidoarjo.