Perhatian lebih diberikan pemerintah kepada penyandang disabilitas. Pemerintah menyadari keberadaan mereka juga menjadi salah satu komponen yang dapat memajukan bangsa. Salah satu bentuk perhatian pemerintah dengan menerbitkan UU Nomer 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Dalam UU tersebut dituangkan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Salah satunya dapat bekerja diperusahaan swasta maupun pemerintah.
Dalam UU nomer 8 tahun 2016 pasal 53 ayat 2 berbunyi perusahaan swasta wajib memperkerjakan paling sedikit satu persen dari jumlah pekerjanya di isi penyandang disabilitas. Sedangkan di ayat 1 berbunyi pemerintah, pemerintah daerah, BUMN maupun BUMD wajib memperkerjakan paling sedikit dua persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawainya.
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP sendiri akan mendorong perusahaan untuk melaksanakan UU tersebut. Hal itu diutarakannya saat menghadiri festival menembus batas, kreasi seni dan karya disabilitas 2022 dalam rangka hari Disabilitas Internasional 2022 di SLB Negeri Gedangan, Rabu, (14/12).
Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu mengatakan saat ini masih ada beberapa perusahaan besar yang sudah melaksanakan UU tersebut. Kedepannya perusahaan yang ada diwilayahnya akan ia dorong untuk melaksanakan amanat UU tersebut. Pemkab Sidoarjo lanjut Gus Muhdlor, juga akan memetakan bakat dan keahlian dari para penyandang disabilitas tersebut. Hal itu untuk membantu mereka dapat mengisi perusahaan yang sesuai dengan keahliannya. Pemkab Sidoarjo juga akan membantu SLB yang ada dapat bekerjasama dengan perusahaan dalam penyerapan tenaga kerja.
“Ada beberapa perusahaan yang memenuhi UU itu, memang kendalanya adalah tentang fisik, dan kita akan memetakan apa yang cocok untuk mereka,”ucapnya.
Gus Muhdlor akan terus mensuppport keberadaan mereka dapat diakui. Pemkab Sidoarjo melalui dinas pendidikan akan mendorong penyandang disabilitas untuk dapat berkarya. Selain itu menumbuhkan semangat mereka untuk tidak merasa inferior atau merasa rendah.
“Salah satu support sistem yang baik adalah jangan menjadikan mereka beban dan menjadikan mereka merasa sangat inferior, mari kita ciptakan support sistem yang kuat bagaimana menjadikan dan mendorong mereka tetap bekarya di masyarakat,”ujarnya.
Kepala SLB Negeri Gedangan Miseri mengatakan festival menembus batas menjadi agenda rutin tiap tahunnya. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati hari Disabilitas Internasional 2022. Festival tersebut menampilkan kreasi seni dan karya dari para murid disabilitas.
“Acaranya menjadi selebrasi kegembiraan dari anak-anak kita yang hebat,”ucapnya.
Dikatakannya ada sekitar 400 peserta dalam festival tersebut. Selain dari seluruh SLB se Kabupaten Sidoarjo, juga diikuti oleh komunitas disabilitas dewasa. Mereka juga mengikuti pameran seni dan karya. Seperti karya handycraf souvenir berupa hantaran nikah maupun karya tas eco print, tas batik, pembuatan batik cap dan batik tulis. Dalam kesempatan tersebut juga dipamerkan hasil pendidikan vokasi berupa tata rias kecantikan maupun tata boga.