Beberapa narasumber webinar dalam acara rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke – 94 Jejak Kongres Perempuan di kantor BPSDM Jatim, Balongsari Tama, Gadel, Surabaya, Kamis (15/12/2022).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim (Asisten I), Benny Sampirwanto, mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi membuka rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke – 94, di kantor BPSDM Jatim, Balongsari Tama, Surabaya, Kamis (15/12/2022). Kali ini hari ibu yang merupakan bagian dari Jejak Kongres Perempuan ini bertajuk ‘Perlindungan Pemberdayaan Perempuan Menuju Indonesia Emas Suara Perempuan Jawa Timur untuk Indonesia’.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim yang berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, melalui program ASN Belajar seri ke – 47. Tujuannya, untuk memberi ruang bagi organisasi perempuan dalam menyampaikan permasalahan dan meningkatkan peran perempuan pada setiap kehidupan, serta pencerahan menyiapkan para pemimpin perubahan bagi semua ASN.
Rangkaian kegiatan ini terdiri dari dua sesi, yakni sesi 1 Webinar dan sesi 2 Focus Group Discussion (FGD). Pada sesi Webinar, kegiatan digelar secara hybrid baik online maupun offline. Untuk peserta offline yang hadir adalah sejumlah 150 orang, berasal dari seluruh organisasi perempuan tingkat Provinsi Jawa Timur, Perangkat Daerah Jawa Timur terkait, Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur, dan perwakilan dari universitas di Surabaya.
Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekdaprov Jatim, Benny Sampirwanto, membacakan sambutan pembuka kegiatan mewakili Gubernur Jatim. Dalam arahannya, Ia menyampaikan bahwa PHI merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi warga bangsa atas perjuangan para perempuan Indonesia dari masa ke masa. Bertumpu dari kongres perempuan pertama tahun 1928 sebagai tonggak perjuangan perempuan, sehingga perempuan sangat berperan dalam derap pembangunan.
“Memperlihatkan jejak perjuangan perempuan Indonesia telah menempuh jalan panjang untuk mewujudkan peran dan kedudukan perempuan Indonesia dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Dari perspektif kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan di Indonesia secara umum tidak terlalu signifikan meski masih ditemui isu gender dalam berbagai bidang pembangunan. Ini yang perlu terus kita suarakan dan perlu diperjuangkan,” jelasnya.
Provinsi Jawa Timur ini, disampaikan Benny mempunyai potensi besar karena hubungan harmonis maupun sinergi antara pimpinan dan rakyat. Dikatakannya, di Pulau Jawa, Provinsi Jawa Timur ini adalah wilayah paling luas, yakni 47 ribu kilometer persegi, yang jumlah penduduknya sebanyak 41.15. Dengan jumlah penduduk perempuan 50,1 persen dan laki – laki 49,1 persen. Sedangkan untuk generasi milenial 24,3 persen dan generasi Z 24,8 persen.
“Presentasi ini kita sebutkan karena, pada generasi milenial inilah mereka yang akan menjadi penerus kita,” kata Benny.
Benny juga mengatakan, sinergi yang bagus antara pimpinan dengan rakyat maupun komponen di Jawa Timur menjadikan pembangunan fisik dan non fisik di Provinsi Jawa Timur berkembang. Ia memaparkan, pengeluaran rata – rata per kapita di Jawa Timur tahun 2021 adalah 11,7 juta.
“Demikian juga indeks pembangunan gender tahun 2021 mencapai 91, 6 persen. Capaian tersebut didukung adanya sinergi, kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah dengan para organisasi perempuan, perguruan tinggi, dunia usaha, forum partisipasi masyarakat, maupun generasi muda,” paparnya.
Benny menuturkan, program IKI (Inisiatif – Kolaboratif – Inovatif) ini adalah kunci pembangunan gender yang terus bergerak berseiring dengan laki – laki. Walaupun perempuan, mereka tetap menjalankan kodratnya sebagai istri dan ibu bagi anak – anak. Ia juga menyampaikan pesan Gubernur Jatim yang tertuju khusus bagi ASN dan OPD agar memiliki karakter IKI.
“Sehingga menjadi sosok game changer perubah permainan atau pemimpin perubahan. Sosok pemimpin yang berkarakter memberikan dampak positif di lingkungannya. Memiliki gabungan energi gerak, dedikasi dan perubahan disamping talenta dan proses pendidikannya. Serta agar memiliki naluri, intuisi, dan menjunjung tinggi spiritualitas,” tutur Benny.
Di akhir sambutannya, Benny menyampaikan dengan melindungi maupun memberdayakan perempuan dipastikan lahirlah generasi yang cerdas dan berakhlak untuk meneruskan tonggak perjuangan bangsa. “Kita buktikan bersama – sama cita perjuangan perempuan pada kongres perempuan pertama sehingga dapat kita implementasikan dan kembangkan dalam rangka mewujudkan Indonesia pulih lebih cepat bangkit lebih kuat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada kegiatan webinar turut pula menghadirkan beberapa narasumber yakni Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah dan Putri Indonesia Jawa Timur, Reyza Fitri Aninda.