PT PLN (Persero) berhasil mengoperasikan dan melaksanakan pemberian tegangan (energize) pada Gardu Induk (GI) 150 kV Sedati dengan kapasitas trafo terpasang sebesar 2×60 MVA dengan total investasi lebih dari 96 Milyar dan pemakaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 41,08%.(20/01).
Beroperasinya ketiga infastruktur kelistrikan ini akan semakin menambah keandalan sistem kelistrikan Jawa Timur, termasuk dalam rangka antisipasi pertambahan kebutuhan kelistrikan di sekitar Surabaya dan Sidoarjo khususnya kawasan perindustrian Rungkut. Seperti diketahui bahwa Kawasan Rungkut Industri saat ini dilayani dari Gardu Induk Eksisting yaitu GI 150 kV/20 kV Rungkut, Buduran dan Waru.
Transmisi UGC 150 kV Sedati-Buduran dengan keseluruhan panjang lintasan 17 kms ini, menghubungkan GIS 150 kV Buduran dengan GI 150 kV Sedati,mengalihkan beban dari GI 150 kV Buduran menampung pertambahan beban baru di Kawasan Rungkut dan sekitarnya, serta untuk meningkatkan mutu dan keandalan penyaluran listrik ke konsumen di Surabaya dan Sidoarjo.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan, Wiluyo Kusdwiharto, menuturkan berhasilnya pemberian tegangan pertama (Energize) Gardu Induk (GI) 150 kV Sedati ini merupakan upaya rangkaian peningkatan keandalan kelistrikan setelah sebelumnya di awal Januari telah energize Under Ground Cable (UGC) 150 kV Sedati-Buduran dan Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV Buduran (2 jalur jaringan). Dengan energizenya infrastruktur kelistrikan PLN menjadi langkah nyata dalam upaya memberi layanan terbaik kepada masyarakat.
Wiluyo juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata sinergitas yang baik antara semua elemen pada PLN Group dan stakeholder terkait seperti yang tertuang dalam budaya BUMN.
General Manager PLN UIP JBTB, Muhammad Ramadhansyah, mengatakan bahwa PLN akan terus meningkatkan keandalan Sistem kelistrikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya di Jawa Timur yaitu melalui pengoperasian dan pemberian tegangan pada proyek tersebut.
“Kendati menghadapi kendala yang cukup berat seperti pandemik Covid-19 serta tantangan sistem, pelaksanaan pemberian tegangan/energize dapat dilakukan secara aman dan handal, resminya Operasi pada Insfrasruktur Ketenagalistrikan tersebut,” ujar Ramadhansyah.
Petugas PLN telah bekerja dengan maksimal mengupayakan hasil konstruksi, transmisi dan gardu induk tersebut. Dan selalu menekankan penerapan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dilakukan secara konsisten bagi pekerja dan masyarakat dengan zero accident.
Lebih lanjut Muhammad Ramadhansyah mengatakan PLN terus berkomitmen memberikan layanan listrik yang optimal dan secara bersamaan mendukung pertumbuhan laju ekonomi Jawa Timur Khususnya area Sidoarjo.
Keberhasilan pengoperasian tersebut merupakan pencapaian nyata yang memperlihatkan kesungguhan Tim PLN untuk memberikan pelayanan kelistrikan yang prima. Sehingga keandalan sistem ketenagalistrikan Jawa Timur sebagai zona industri dapat lebih optimal dan kapasitas transmisi lebih handal, memasok lansung ke pusat beban.
“PLN siap turut menyukseskan dengan keandalan sistem ketenagalistrikan secara maksimal. Pengoperasian transmisi dan gardu induk tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik perkantoran dan khususnya industri,” paparnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa kedepan, tantangan yang dihadapi lebih kompleks. PLN tidak hanya dituntut menyediakan layanan kelistrikan yang andal, tetapi kita juga dituntut bisa merespon kebutuhan pelanggan dengan cepat.
Dengan beroperasinya insfrastruktur ketenagalistrikan ini layanan kelistrikan di sistem Jawa Timur akan semakin andal dan kepuasan pelanggan akan bisa meningkat.
Dampak peningkatan keandalan kelistrikan akan mengkatalis pengembangan masyarakat dari berbagai sisi termasuk perekonomian. Seluruh upaya kerap dilakukan PLN dan tentunya selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait.
“Kolaborasi dan peningkatan sinergitas antara semua pihak membuat pekerjaan ini dapat berjalan tepat waktu dan zero accident. Kami juga berterima kasih atas dukungan berbagai pihak mulai dari PLN Grup Jawa Timur dan seluruh stakeholder yang terlibat, karena lewat sinergitas yang tinggilah, ketiga infrastruktur siap beroperasi optimal dalam peningkatan keandalan kelistrikan,” pungkasnya.