Sidoarjo – PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), menerjunkan sebanyak 1.536 personel untuk menjamin kesiapan pasokan listrik dalam momen Ramadan dan Idulfitri. Penjagaan serta pelayanan pasokan listrik sepanjang Ramadan dan Lebaran ini, diklaim setaraf dengan penyelenggaraan KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu.
“Sebanyak 1536 personil telah disiagakan dan siap memberikan penjagaan pada keandalan sistem transmisi secara 24 jam nonstop pada 22 posko siaga yang tersebar di wilayah kerja UIT JBM untuk memastikan sistem kelistrikan ini aman hingga masa siaga pada momen Idul Fitri ini selesai pada 2 Mei 2023 sehingga pelayanan pada penyediaan kebutuhan listrik pelanggan dapat terpenuhi”, terang Senior Manager Pemeliharaan UIT JBM Ika Sudarmadja.
Tak hanya menyiapkan personel. UIT JBM juga mengoptimalkan peralatan pendukung, serta melakukan koordinasi untuk menjalin kolaborasi dengan PLN Group Jawa Timur dan Bali. Juga, dengan stakeholder jajaran Kepolisian, TNI, BIN serta Pemerintah Daerah untuk memastikan keamanan sistem kelistrikan pada bulan Ramadan hingga Lebaran.
“Memperhatikan instruksi Direktur Utama PLN pada Apel Siaga secara serentak diawal bulan April, menyebutkan tidak boleh ada listrik yang mati, tidak boleh ada ibadah yang terganggu, tidak ada fasilitas umum yang boleh bermasalah listriknya, menjadi komitmen PLN untuk mempersiapkan keandalan sistem dengan baik,” ujar General Manager PLN UIT JBM Didik F. Dakhlan.
PLN menghimbau kepada masyarakat agar selama masa libur Lebaran, untuk tetap menjaga agar tidak beraktivitas disekitar area jaringan tower transmisi, seperti bermain layang-layang. Selain itu juga memastikan tanaman yang dimiliki tidak melebihi batas aman yang dapat membahayakan jika mengenai jaringan listrik. Menghindari hal-hal tersebut, juga sebagai partisipasi untuk ikut menjaga keamanan penyaluran listrik dapat terjaga dan bisa dinikmati pelanggan dengan nyaman.