Sidoarjo – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan kebutuhan kurban masyarakat Jawa Timur menjelang Idul Adha 1444 Hijriah terpenuhi.
Gubernur yang akrab disapa Khofifah itu mengatakan, proyeksi kebutuhan sapi kurban di Jawa Timur mencapai 56.851 ekor sementara ketersediaan 1.003.700 ekor. Sedangkan, kebutuhan kambing diperkirakan sebesar 211.951 ekor, sementara ketersediaan 727.600 ekor. Adapun kebutuhan Domba sekitar 35.291 ekor sementara ketersediaan 277.000 ekor dan kerbau diperkirakan kebutuhan 13 ekor sementara ketersediaan 4.250 ekor.
“Dengan perkiraan kebutuhan itu, Insya Allah ketersediaan hewan kurban di Jatim dalam keadaan yang cukup bahkan surplus. Oleh karena itu saya mengajak bagi provinsi lain yang masih membutuhkan hewan kurban silahkan ke Jawa Timur,” ujarnya saat meninjau salah satu peternakan, One Qolbu Farm, di Kab. Sidoarjo, Kamis (8/6/2023).
Khofifah bahkan mempersilahkan provinsi lain untuk menyerap hewan kurban dari Jawa Timur. Mengingat, kebutuhan hewan kurban yang ada saat ini lebih dari cukup untuk masyarakat Jawa Timur.
“Insya Allah, masyarakat Jawa Timur bisa mendapatkan hewan kurban dengan mudah dan sehat memenuhi syarat. Jadi kalau ada provinsi lain yang membutuhkan, silakan ke Jawa Timur,” ajak Khofifah.
Untuk sekarang ini, mantan Menteri Sosial itu ingin memastikan bahwa semua ternak dalam keadaan aman, sehat, dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban. Tak hanya itu, semua pihak juga wajib bersiaga dan menjaga kondisi dari ternak agar dipastikan aman dan sehat.
“Kita ingin memastikan bahwa hewan kurban aman, sehat, baik, dan cukup. Aman itu tidak hanya bebas PMK, tetapi bahwa memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban karena ada syarat seperti giginya sudah tanggal, cukup umur, dan sebagainya,” ungkapnya.
“Pada saat-saat seperti sekarang, tentu Dinas Peternakan Kabupaten/Kota dan Provinsi harus siaga dan meningkatkan kewaspadaan. Bahwa masing-masing hewan harus dilakukan pengecekan dan monitoring serta diberikan surat jalan yang diambil dari satu titik ke titik lain,” ucapnya.
Tak hanya itu, pencegahan Lumpy Skin Disease (LSD) lewat vaksinasi terus dilakukan. Hingga saat ini, Kementerian Pertanian sedang menyiapkan sekitar 200 ribu vaksin LSD untuk Jawa Timur.
Tak hanya perihal kondisi hewan kurban, Khofifah juga menyoroti pemotongan hewan. Yang mana, hal tersebut menjadi bagian penting dari persyaratan kurban Idul Adha.
“Nanti beberapa hari sebelum Idul Adha kita akan cek RPH halal. Setidaknya mereka sudah mendapatkan sertifikasi maupun pelatihan sebagai Juleha atau Juru Sembelih Halal. Kita sudah bertemu dengan 1.000 lebih Juleha Jatim yang mewakili mushola dan masjid,” tuturnya.
“Kita lakukan ini supaya semua pihak, baik yang membeli hewan kurban maupun yang mengonsumsi merasa aman dan yakin dengan halalnya. Kita doakan untuk para pemilik peternakan agar ternaknya sehat dan aman semua,” tutup Khofifah.
One Qolbu Farm sendiri memiliki luas kandang 1.300 m. Di dalamnya, terdapat populasi sapi dengan rincian jenis Limo 20 ekor, Brangus 9 ekor, PO 3 ekor, Cross 33 ekor, Madura 30 ekor, dan perah jantan 4 ekor. Dari keseluruhan populasi, bobot sapi terberat sekitar 900 kg dengan harga Rp 80.000.000.
Selain sapi, Johan juga memiliki sekitar 120 ekor kambing dengan bobot terberat sekitar 100 kg. Sedangkan, dari 125 ekor domba miliknya, bobot terberat ada di sejitar 80-100 kg.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo Eni Rustianingsih mengatakan bahwa kebutuhan Sidoarjo berdasarkan perhitungan tahun lalu diperkirakan mencapai 7 ribu ekor sapi.
“Kami maksimal bisa menyiapkan 2 ribu sapi. Sampai saat ini sudah terkumpul 1.500 sedangkan mengambil dari kabupaten lain sudah ada sekitar 4.500. Kalau domba dan kambing, insya Allah kami sudah siap. Untuk domba ada 39.000 ekor sedangkan kambing 35.000 ekor,” terangnya. Nur