Pasuruan – Di Indonesia memiliki beragam tradisi maupun adat istiadat. Apalagi jika berbicara tentang setiap daerah, maka akan beragam juga tradisi serta adat istiadatnya. Salah satu diantaranya adalah tradisi yang berkaitan tentang kehamilan dalam masyarakat Jawa.
Istilah Mitoni atau Tingkeban sudah tidak asing bagi masyarakat Jawa. Tradisi tujuh bulanan ini kerap dilakukan oleh ibu hamil sebagai tanda syukur agar kehamilan diberikan kelancaran dan keselamatan hingga persalinan.
“Pada dasarnya acara Mitoni ini digunakan sebagai upacara adat siklus hidup sebagai selamatan janin dalam kandungan berusia 7 bulan. Namun kali ini acara Mitoni khusus diadakan untuk koleksi satwa Jerapah (Giraffa camelopardalis) bernama Jahari,” kata General Manager Baobab Safari Resort dan Taman Safari Indonesia II Jatim, Lies Yuwati.
Sebelum dilakukan prosesi Mitoni, terdapat suku Afrika yang juga akan menghadiri acara tersebut. Suku Afrika dihadirkan dikarenakan Baobab Safari Resort merupakan resort yang bertemakan Africa, sehingga akultrurasi budaya bisa ditampilkan tanpa menghilangkan ciri khas budayanya sendiri.
“Para suku Afrika ini nantinya akan bertemu keeper yang bersuku Jawa lengkap dengan pakaian khas Jawa. Mereka akan berbincang mengenai prosesi Mitoni yang dilakukan oleh Jahari,” kata General Manager Baobab Safari Resort dan Taman Safari Indonesia II Jatim, Lies Yuwati.
Tahapan pertama untuk tradisi Mitoni adalah sungkeman. Kostum Jerapah yang menjadi peran penggantinya akan sungkem ke keeper. Dalam makna Bahasa Jawa, Sungkem diartikan sebagai wungkuk. Sungkeman dilakukan untuk memohon doa restu agar kehamilan Jahari lancar dan bayi yang dikandung sehat.
Kemudian tahapan selanjutnya yaitu pecah telur. telur ayam kampung ditempelkan terlebih dahulu ke dahi dan perut calon ibu, kemudian dipecahkan ke lantai. Prosesi ini dimaksudkan agar persalinannya lancar.
Selanjutnya adalah prosesi pecah kelapa. Kelapa yang sudah digambar symbol laki-laki dan perempuan akan dipecah. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan jenis kelamin calon bayi. Jika ketika dipecah cenderung ke symbol perempuan, maka calon bayi bisa diprediksi perempuan. Begitu juga sebaliknya.
Serangkaian prosesi Mitoni Jerapah, Jahari berakhir dengan potong tumpeng. Tumpeng akan diberikan kepada para keeper yang senantiasa merawat satwanya. Lalu Jahari beserta kelompoknya akan diberikan tumpeng pakan berisikan wortel, pisang, kaliandra dan kacang panjang.
Curator Taman Safari Indonesia II Jatim dan Baobab Safari Resort, Eko Windarto mengatakan Jerapah betina Jahari lahir pada 18 Agustus 2010. Ia kemudian dikawinkan dengan pejantan Dhavy dan telah memiliki anak pertama betina bernama Zahara yang lahir pada 4 Oktober 2015.
“Jahari kemudian kawin dengan pejantan bernama Kamil. Kamil lahir di Taman Safari Bogor pada 5 April 2016. Lalu menghasilkan anak kedua berjenis kelamin jantan pada pandemic Covid-19 lalu bernama Covidianto tepatnya pada 3 April 2020,” kata Curator Taman Safari Indonesia II Jatim dan Baobab Safari Resort, Eko Windarto.
Selanjutnya, Jahari melahirkan anak ketiga bersama Kamil berjenis kelamin jantan diberi nama Jamil. Jamil lahir pada 04 Februari 2022 lalu.
Pada kesempatan itu, Taman Safari Indonesia II Jatim juga mengajak masyarakat untuk mengampanyekan perlindungan terhadap satwa yang dilindungi, termasuk jerapah. Sebab, melindungi spesies langka merupakan pekerjaan sangat berat. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List menyatakan bahwa jerapah sebagai kategori hewan terancam punah. IUCN Red List merupakan organisasi internasional yang memberikan informasi dan analisis mengenai status, tren dan ancaman terhadap spesies.