Probolinggo – Kota Probolinggo mempunyai beberapa kebudayaan khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Walaupun hampir sama, tetapi tentunya punya keunikan tersendiri yang membedakannya dengan daerah lain seperti karapan sapi brujul dan karapan kambing.
Melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo selalu berupaya untuk melestarikan budaya yang ada di Kota Probolinggo. Hal itupun terlihat dengan digelarnya kembali lomba karapan kambing di Lapangan Progo Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Selasa 11 Juli 2023.
Seperti diketahui, karapan kambing merupakan salah satu budaya lokal khas Kota Probolinggo. Perlombaan yang hanya diselenggarakan selama satu hari ini berlangsung sangat meriah.
Sebanyak 74 pasang kambing mengikuti karapan yang berasal dari luar Kota Probolinggo, seperti : Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember dan Situbondo.
Wakil Ketua Panitia, Miari mengungkapkan, setiap tahun pihaknya menggelar karapan kambing menjadi tradisi.
“Jadi dalam satu tahun ini, ada dua agenda. Yang pertama Semipro dan Hadipro di bulan sembilan,”ujar Miari.
Miari menyampaikan, awal mula diadakannya tradisi karapan kambing, berasal dari kambing jenis domba yang bisa lari kencang. Di mana setelah diuji coba, terlihat unik dan bisa berlari kencang.
“lomba ini dilaksanakan dalam rangka mengembangkan dan melestarikan budaya lokal sebagai potensi wisata unggulan. Kegiatan ini juga untuk mempererat silaturahmi antara sesama penggemar dan paguyuban karapan kambing sekaligus juga bisa menambah nilai jual kambing di pasaran,” katanya.
Sementara salah satu peserta kerapan kambing, Fahril Ariel menuturkan, kalau dalam mengikuti lomba, ia selalu menjaga stamina kambingnya tetap sehat. Ia rela merogoh koceknya, untuk membelikan kambingnya telur kampung.
“Kalau pagi dimandiin, kalau malam dijamuin. Jamunya kunyit dan telur kampung, pemberiannya setiap hari,”tuturnya.
Ariel mengatakan, keluarganya pernah menjuarai lomba serupa di Lumajang, sekitar tahun 2017.
Adanya event tersebut, memberi keberkahan tersendiri bagi Lasmini salah seorang pedagang pracangan yang biasa berjualan aneka gorengan, minuman kopi, masakan mie instan dan makanan ringan apabila ada event-event.
“Alhamdulillah ada keuntungan sedikit-sedikit, kalau ada event seperti ini. Semoga ada terus, dan berlanjut,” Lasmini.
Karapan kambing juga meningkatan ekonomi masyarakat sekitar mulai UMKM hingga pedagang kaki lima ikut mengais rezeki di lokasi karapan. Nurul