SIDOARJO – Program Sekolah Toleransi yang sukses dijalankan oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kepala daerah yang akan datang untuk melanjutkannya. Program ini penting diterapkan di semua sekolah, baik negeri maupun swasta, guna mencegah kasus perundungan, intoleransi, dan diskriminasi.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Usman M.Kes, dalam acara penutupan program Diseminasi Sekolah Toleransi yang diadakan oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan di Ruang Komisi D DPRD Kab. Sidoarjo. Turut hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Kab. Sidoarjo Komisi D, Aditya Nindyatman, ST, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidoarjo, Dr. Tirto Adi, serta perwakilan Harmoni Jakarta, Faizal.
Usman mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan program ini di sekolah-sekolah yang belum mendapatkan pendampingan dari Komunitas BrangWetan. Usman menegaskan bahwa program ini sangat penting dan tidak boleh berhenti, bahkan berjanji akan merekomendasikan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melanjutkannya.
“BrangWetan sudah membantu pemerintah, seharusnya program ini dijalankan oleh pemerintah. Kami berterimakasih kepada BrangWetan atas keteladanannya, dan berharap Dinas Pendidikan mengambil langkah untuk melanjutkan program ini,” tegas Usman.
Menurut Usman, DPRD hanya memiliki kewenangan dalam kebijakan dan anggaran, sedangkan eksekusi ada di tangan eksekutif. Namun, ikhtiar tetap harus dilakukan. Hal yang sama diungkapkan oleh Aditya Nindyatman yang berharap program ini berlanjut. DPRD berterimakasih khususnya kepada BrangWetan atas kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sidoarjo.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Tirto Adi, menyatakan bahwa program Sekolah Toleransi merupakan tugas bersama, mengingat tren bullying, intoleransi, dan diskriminasi yang cenderung meningkat. Tirto menekankan bahwa pemerintah siap menindak setiap pelanggaran terkait intoleransi.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari kalangan Kepala Sekolah, seperti Mujib dari SMPN 2 Tulangan, Aris Setyawan dari SMPN 1 Gedangan, dan Ismuni dari SMPN 5 Sidoarjo, serta Pengawas Sekolah yang diwakili oleh Budi Sunarto. Mereka berharap program ini terus didampingi oleh BrangWetan dan mendapat dukungan dari DPRD.
Faisal Tamrin dari program Harmoni USAID menilai program ini sangat serius dan penuh dengan nuansa kolaborasi. Upaya pencegahan sejak dini perlu dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak.