Pembentukan 70 Desa Tangguh Bencana (Destana) yang ditargetkan BPBD Jatim sepanjang tahun ini diawali di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Madiun. Launching pembentukan Destana ini dilakukan Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Kantor Desa Gempol Kurung, Kecamatan Menganti, Gresik, dengan ditandai penyerahan bantuan 100 bibit tanaman produktif, seperti, pohon durian, alpukat, dan kelengkeng.
Hadir dalam acara ini, Kalaksa BPBD Kab. Gresik Sukardi, Kabid PK BPBD Jatim Bige Agus Wahjuono, Kabid PK BPBD Gresik Irfak, Kades Gempolkurung Nuriyadi, Forkopimcam di lingkungan Kecamatan Menganti dan fasilitator Destana dari relawan FPRB Jatim.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/5/2024) mengatakan, pembentukan Destana ini dimaksudkan untuk membangun ketangguhan masyarakat desa dalam menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi di waktu mendatang.
Dikatakan, Jawa Timur merupakan wilayah yang memiliki banyak ragam potensi bencana, mulai banjir, gempa bumi, angin kencang hingga erupsi gunung api, tsunami dan bahkan likuifaksi.
Karena itu, upaya kesiapsiagaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ragam potensi bencana mutlak dibutuhkan. Ia juga menegaskan, dari jumlah 8.501 desa/kelurahan di Jatim, hingga saat ini jumlah desa yang masuk kategori rawan bencana masih sebanyak 2.742 desa/kelurahan.
Tahun ini, BPBD Jatim menargetkan pembentukan 70 Destana yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Jatim. “Kami berharap, dengan dibentuknya Destana ini, masyarakat lebih siap saat terjadi bencana di masa mendatang,” harapnya.
Sementara, khusus di Kabupaten Madiun, pembentukan Destana Jatim saat ini difokuskan di Desa Mejayan Kec. Mejayan.
Turut hadir dalam launching pembentukan Destana ini, Analis Kebencanaan Bidang Pencegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy, Kalaksa BPBD Kabupaten Madiun, Forkopimcam setempat dan Kades Mejayan, Gunawan Wibisono.
Rencananya, selama Bulan Mei ini, sedikitnya 19 desa/kelurahan yang tersebar di 11 daerah akan menjadi sasaran pembentukan Destana BPBD Jatim.