FORWAS.ID – Persentase balita yang datang ke posyandu untuk jalani imunisasi menurun. Hal itu merupakan salah satu dampak dari adanya pandemi yang melanda seluruh wilayah beberapa waktu lalu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo mencatat, penurunan angka balita ke posyandu menurun sejak tahun 2020 lalu. Pada saat itu, jumlah angka balita yang ke posyandu hanya berada di angka 30 persen dari total seluruh wilayah Sidoarjo.
“Pada tahun 2021 ada kenaikan hingga 51 persen. Hanya saja, jika dibandingkan 2019, angkanya tentu masih di bawahnya,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat Sri Andari.
Di sisi lain, Direktur Plato Foundation Dita Amalia menambahkan, imunisasi balita menjadi salah satu permasalahan kesehatan serius yang harus jadi fokus instansi terkait. Sebab, hal itu juga berkaitan dengan pencegahan stunting juga di Sidoarjo.
“Pada 2012 lalu, kami berdiri atas dasar keprihatinan melihat masalah yang menimpa pada anak dan perempuan di Indonesia. Mulai dari HIV AIDS termasuk permasalahan stunting,” kata Dita.
Oleh karena itu, penting menurutnya peran aktif lintas sektoral untuk memberikan edukasi pada masyarakat. Ada beberapa treatment yang biasa dipakai lembaganya untuk mengedukasi masyarakat.
“Salah satunya dengan mengedepankan pola komunikasi interpersonal atau yang biasa kami sebut Risk Communication and Community Engagement (RCCE),” ucapnya.
Treatment ini menurutnya bisa menjadi salah satu langkah pendekatan untuk mengedukasi masyarakat agar melek pentingnya imunisasi. Sehingga, resiko stunting pada anak bisa diantisipasi dan capaian imunisasi bisa tercapai. (Dimas)