Berawal dari hobi membuat miniatur berbahan kayu balsa, seorang pemuda asal Sidoarjo, Jawa Timur kini mampu hasilkan aneka kerajinan kayu yang menjadi langganan di Benua Eropa.
Meskipun kurang diminati di pasar lokal, Muhammad Aliyafi, warga Desa Kureksari, Kecamatan Waru, Sidoarjo patut berbangga hati, karena kerajinan buatannya yang diberi nama Hucravindo, mampu menjadi incaran di pasar Internasional seperti Inggris, Amerika, Jerman hingga Belanda dan Jepang.
Di tangan Aliyafi, kayu balsa disulap menjadi barang bernilai seni tinggi seperti Penyangga telepon pintar, dasi, sampul buku, anting-anting hingga aneka permainan puzzle. “Awalnya itu hobi, dari kayu balsa dibikin menjadi aeromodelling seperti kapal, pesawat, dan drone. Jaman dulu, aeromodelling masih belum booming seperti sekarang,” ucap Aliyafi, Minggu, 16 Oktober 2022, saat ditemui di rumahnya.
Muhammad Aliyafi mengaku dalam sebulan mampu mengirimkan kerajinan kayu buatannya ke Inggris, Amerika, Jerman hingga Belanda senilai ratusan juta rupiah. Ia mulai menyukai kerajinan berbahan kayu sejak 10 tahun lalu. Dirinya membuat miniatur berbahan kayu balsa bertujuan hanya ingin mengisi waktu luang saat libur kuliah. Hingga kini, Aliyafi mulai beralih dari hobi dijadikan kerajinan bernilai seni tinggi, yang mampu meningkatkan omsetnya perbulan. Mulai dari mencari kayu, mengolah, memotong hingga membentuknya menjadi aneka kerajinan, semua ia lakukan sendiri.
“Dari hobi omset saya sedikit, hanya orang-orang penghobi saja pasarnya. Kemudian saya putar otak, saya beralih ke craft seni, ternyata ada harganya bahkan pasarnya bukan hanya lokal, 90 persen orang luar,” imbuhnya.
Alasan memilih kayu balsa sebagai bahan dasar objek seninya, Aliyafi mengatakan karena kayu yang berasal dari pohon balsa tersebut memiliki tekstur yang lembut, halus dan kuat, sehingga mudah untuk dibentuk dan awet jangka panjang.
Hampir semua miniatur produk bisa dibuat menggunakan kayu balsa oleh Aliyafi, seperti home decor, office, buku, binder, standing hp atau laptop. Ada mainan anak-anak puzzle, ada fashion tas kayu dan aksesoris anting-anting berbahan kayu balsa.
Meskipun sempat sepi orderan karena dampak pandemi Covid-19, kini Aliyafi berusaha bangkit. Perlahan, orderan mulai masuk satu persatu. Ia berharap ajang bergengsi G20 yang akan digelar di Pulau Dewata dalam waktu dekat, mampu membangkitkan UMKM di indonesia, termasuk Sidoarjo.
“Sekarang pasca pandemi masih kembang kempis. Harapan saya bisa membangkitkan umkm lokal di ajang G20 ini,” tutupnya.