Panitia menyebut, lima dari sembilan bedug besar yang yang digunakan saat Resepsi Harlah 1 Abad NU di GOR Sidoarjo pada Selasa (7/2) hilang. Namun pernyataan itu diralat oleh Wakil Ketua Panitia Harlah 1 Abad NU Rahmat Hidayat Pulungan. “Lima bedug yang awalnya dikira hilang ternyata telah diamankan,” tuturnya, Rabu (8/2/2023) malam.
Rahmat yang juga menjabat Wakil Sekjen PBNU meminta maaf karena ada mis komunikasi saat konpers dengan belasan awak media di Hotel Luminor Sidoarjo.
“Mohon maaf sebelumnya saat konpers sore tadi ada miskomunikasi, sekarang sudah klir,” terang Rahmat. Ia menambahkan, harga bedug besar tersebut Rp 30 juta per buah. “Setelah even selesai, bedug-bedug tersebut diberikan kepada pondok pesantren yang telah ditunjuk,” terangnya.
Rahmat juga mengakui, dengan banyaknya jamaah yang hadir membuat panitia kerja ekstra mengatur jalannya acara. Mis komunikasipun lain juga tak terhindarkan, salah satunya informasi jumlah warga Nahdliyin yang datang.
“Awalnya diperkirakan berjumlah 1,3 juta jamaah ternyata laporan yang diterima panitia yang dihimpun dari berbagai ranting dan PCNU se Indonesia jumlah nahdliyin yang hadir di resepsi 1 Abad NU mencapai 4 juta orang lebih,” ucap Rahmat.
Ia juga menyampaikan, apresiasinya kepada Pemkab Sidoarjo, TNI-Polri yang telah membantu kelancaran resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU hingga acara selesai berlangsung aman dan lancar. Apresiasi juga ditujukan untuk warga Sidoarjo yang begitu antusiasnya membantu mulai dari menyediakan makanan dan minuman gratis hingga tempat istirahat para jamaah.
“Atas nama PBNU kami menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bupati Sidoarjo beserta jajarannya, TNI-Polri serta panitia harlah dari Sidoarjo dan Jawa Timur yang memberikan supportnya kepada panitia puncak Harlah 1 Abad NU. Apresiasi tinggi kami sampaikan kepada warga Sidoarjo,” imbuhnya.