SIDOARJO – PC Lembaga Amil Zakat Infak Shodaqoh NU (LAZISNU) Kabupaten Sidoarjo, begerak cepat dalam tanggap darurat atas musibah ambruknya salah satu bangunan Ponpes Al Khoziny pada Senin (29/9/2025) lalu.
Ketua LAZISNU Sidoarjo, Dodi Dliya’uddin mengatakan, di sore hari paska musibah terjadi, pihaknya langsung mendirikan Posko NU Care LAZISNU Peduli yang berada di sisi Utara pondok. Posko ini menyediakan kebutuhan konsumsi bagi ratusan keluarga korban, masyarakat sekitar hingga relawan kemanusiaan. “Di hari pertama paska kejadian, kebutuhan konsumsi bagi keluarga korban memang sangat mendesak. Maka itu kami segera menyediakan sekitar seribu nasi bungkus, karena itu yang tercepat. Apalagi saat itu dapur umum belum berdiri. Kami tidak ingin keluarga korban terbebani masalah konsumsi,” tutur Dodi, Minggu (5/10/2025) sore.
Hingga Minggu sore, Posko tersebut masih berdiri. Bukan hanya konsumsi berupa nasi, Posko LAZISNU juga menyediakan kue hingga minuman bagi keluarga korban, masyarakat serta relawan. “Posko kami berdiri hingga evakuasi korban dinyatakan berakhir dan keluarga korban meninggalkan lokasi,” imbuhnya.
Selain kebutuhan konsumsi, kebutuhan lain yang sangat mendesak di hari pertama adalah armada ambulans. “Pada Senin sore, kami mengerahkan semua ambulans yang LAZISNU miliki untuk mengevakuasi korban tiga rumah sakit terdekat,” jelasnya.
Selain disiagakan di lokasi musibah, ambulans LAZISNU juga berjaga di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, lokasi identifikasi lara korban. “Armada kami siagakan. Setelah korban bisa teridentifikasi oleh tim DVI, maka jenazah kami antar ke rumah,” terang Dodi.
Dodi menambahkan, pihaknya juga menggalang dana yang nantinya disalurkan kepada keluarga korban, baik yang luka dan meninggalkan dunia.
Seperti diketahui, salah satu gedung Pondok Pesantren Al Khoziny Desa Buduran, Kecamatan Buduran Sidoarjo, ambruk dan menelan puluhan korban jiwa. Saat musibah terjadi, para santri sedang mengikuti salat Azhar berjamaah.