Sidoarjo – Bisnis kuliner memang tidak hanya soal rasa, namun juga suasana. Seperti yang dilakoni Febri Opi dengan Kafe Fly Navy Excellent 10 (X 10) Archery di area Bandar Udara Juanda Sidoarjo. Di sini, selain dapat menyantap kelezatan menunya, pengunjung juga bisa menikmati lalu-lintas pesawat udara saat take off maupun landing.
Lokasi kafe ini satu arah menuju T2 Bandara Juanda, berada di Timur perkantoran Puspenerbal. Di halaman belakang kafe terdapat belasan tempat duduk dan joglo. Nah, di sinilah pengunjung kafe bisa leluasa memandang pesawat saat terbang maupun mendarat, membawa kegembiraan tersendiri khususnya bagi anak-anak.
Opi bercerita, awalnya lahan kafe ini merupakan lahan tidur yang tidak terpakai. Lalu pada akhir tahun 2021 ia mendirikan kantin dengan beberapa tenan. “Awalnya untuk memenuhi kebutuhan minum dan makanan ringan para atlet panahan yang berlatih persis di sebelah Timur kafe,” tutur Opi, Minggu (11/6/2023).
“Dahulu, saat berlatih panahan, para atlet susah mencari makanan, harus jauh ke luar kompleks bandara,” terangnya.
Nah, Opi memandang kondisi ini sebagai peluang usaha sekaligus caranya mendukung para atlet panahan.
Opi menambahkan, menu favorit di kafenya sederhana saja yaitu kopi hitam.
“Kopinya mungkin sama, tapi suasanya kan beda. Menikmati kopi ditemai semilir angin dan melihat pesawat tentu beda dengan menyeruput kopi di rumah,” ujarnya diiringi tawa.
Selain itu juga terdapat bermacam jenis late-late serta es matcha green tea manis ditambahkan susu. Sementara makanan ringan yang menjadi favorit adalah curos, semacam kue sus berbentuk stik panjang.
“Selain itu ada tahu krispi, dimsum serta kentang goreng yang menjadi menu favorit anak-anak,” jelasnya.
Selain itu, Kafe Fly Navy X 10 Archery juga menyuguhkan musik ringan di akhir pekan.
“Kalau band terlalu berisik, tentu menggangu pengunjung yang asyik ngobrol. Maka itu saya memilih jenis musik akustik,” imbuhnya.
Kafe Fly Navy X 10 Archery ini buka dari jam 12.30 WIB hingga pukul 21.0 WIB saat bertepatan berhentinya penerbangan malam.
Chalimatus Sa’diyah, warga Buduran Sidoarjo mengatakan sudah lima kali mendatangi ini.
“Anak-anak sangat suka melihat pesawat terbang. Kalau ada keponakan datang, biasanya saya ajak ke sini karena tidak gampang ditemui kan di tempat lain,” kata dia. Rini