Pemerintah berusaha meningkatkan pasokan minyak kelapa sawit untuk campuran produksi bahan bakar solar atau disel. Dengan itu, diharapkan bisa terus menekan atau mengurangi angka impor solar dari luar negeri.
Menurut Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepala Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrahman, sepanjang tahun ini pihaknya telah memasok 7 hingga 8 juta kilo liter minyak kelapa sawit ke Pertamina.
Pasokan minyak kelapa sawit tersebut digunakan sebagai campuran untuk bahan bakar solar atau disel.
Disampaikan bahwa selama ini Pertamina menggunakan campuran minyak kelapa sawit dalam negeri untuk bio disel sebesar 30 persen.
Ke depan, diungkapkan Eddy, BPDPKS bersama Pertamina akan menambah kandungan minyak kelapa sawit menjadi 40 persen, dari total kandungan minyak bio disel tersebut.
Bahkan Eddy menyebut bahwa pihaknya dan pertamina sekarang ini sedang melakukan test road pengunaan bahan bakar campuran tersebut.
Dengan ditambahkannya kandungan minyak kelapa sawit itu, diharapkan pemerintah dapat menekan angka import solar atau disel, serta dapat menghemat devisa Negara, dan bisa menstabilkan harga kelapa sawit maupun minyak kelapa sawit hingga di tingkat petani.