BPBD Jatim merespon cepat imbauan kewaspadaan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terkait cuaca ekstrem dan angin kencang.
Dalam dua hari ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim langsung terjun ke sejumlah lokasi untuk mengurai genangan air dan banjir yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo.
Salah satunya, di area Aloha Gedangan Sidoarjo, SDN Kureksari Waru dan di lingkungan SDN Banjarsari, Desa Banjarsari Kec. Tanggulangin.
Di area Aloha, aksi penguraian genangan dilakukan dengan cara menyedot air dan membuatkan saluran pembuangan dengan pompa air.
Begitu pula dengan di lingkungan SDN Kureksari Waru dan SDN Banjarsari Tanggulangin.
Khusus di lingkungan SDN Banjarsari, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto SE, M.PSDM turun langsung ke lokasi banjir dengan didampingi Kalaksa BPBD Kabupaten Sidoarjo Ir Dwidjo Prawito MMT dan Camat Tanggulangin, Sabino Mariano.
Selain ke SDN Banjarsari, Kalaksa BPBD Jatim juga berkesempatan meninjau kondisi banjir di lokasi SDN Kedungbanteng, Tanggulangin.
Kalaksa Gatot Soebroto mengungkapkan, kunjungan yang dilakukan kali ini untuk membantu melakukan penanganan banjir di SDN Banjarsari.
Ia mengaku prihatin karena akibat hujan deras sejak akhir pekan lalu, aktivitas belajar mengajar di SDN Banjarsari terganggu.
Karena itu, BPBD Jatim mencoba membantu dengan melakukan penyedotan air yang ketinggiannya saat ini mencapai sekitar 25 cm.
“Semoga cuaca hari ini cerah, tidak hujan. Sehingga genangan air bisa surut. Kasihan jika proses belajar mengajar harus berhenti akibat banjir,” ujarnya, Senin (30/1/2023).
Tidak hanya dengan mengerahkan pompa air, BPBD Jatim, lanjut Gatot juga akan memberikan bantuan sepatu boots kepada siswa dan guru jika air tak juga surut.
Saat ini, di SDN Banjarsari sekitar 96 siswa dan 11 guru yang masih aktif melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah ini.
“Kebetulan juga saat ini ada kunjungan dari anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo. Semoga kolaborasi kita bisa mempercepat penanganan banjir di sini,” harapnya.
Sementara, Camat Tanggulangin Sabino Mariano menyampaikan terimakasih atas perhatian dan bantuan BPBD Jatim.
Dikatakan, sebetulnya sejak tahun 2022, Pemkab Sidoarjo telah membangun 6 rumah pompa yang tersebar di Kedungbanteng dan Banjarsari. Namun karena curah hujan sejak awal Januari lalu cukup tinggi, akhirnya terjadi genangan.
Saat ini, enam pompa tersebut terus berjalan. Dengan adanya bantuan dari BPBD Jatim, semoga terjadi percepatan.
“Semoga juga curah hujan tidak terlalu tinggi, sehingga airnya bisa surut,” ujarnya.