Pengajar dan santri memanen buah melon yang ditanam menggunakan metode hidroponik di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (3/8/2023). Buah melon yang diberi nama Golden Aroma di Progresif Manis (Gendis) tersebut dibudidayakan dengan cara hidroponik dengan konsep green house dan dijual dengan harga Rp 35.000 per kilogram. Nurul/Forwas.id
Santri memanen buah melon yang ditanam menggunakan metode hidroponik di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (3/8/2023). Buah melon yang diberi nama Golden Aroma di Progresif Manis (Gendis) tersebut dibudidayakan dengan cara hidroponik dengan konsep green house dan dijual dengan harga Rp 35.000 per kilogram. Nurul/Forwas.id
Santri memanen buah melon yang ditanam menggunakan metode hidroponik di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (3/8/2023). Buah melon yang diberi nama Golden Aroma di Progresif Manis (Gendis) tersebut dibudidayakan dengan cara hidroponik dengan konsep green house dan dijual dengan harga Rp 35.000 per kilogram. Nurul/Forwas.id
Santri memanen buah melon yang ditanam menggunakan metode hidroponik di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (3/8/2023). Buah melon yang diberi nama Golden Aroma di Progresif Manis (Gendis) tersebut dibudidayakan dengan cara hidroponik dengan konsep green house dan dijual dengan harga Rp 35.000 per kilogram. Nurul/Forwas.id
Santri memanen buah melon yang ditanam menggunakan metode hidroponik di Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (3/8/2023). Buah melon yang diberi nama Golden Aroma di Progresif Manis (Gendis) tersebut dibudidayakan dengan cara hidroponik dengan konsep green house dan dijual dengan harga Rp 35.000 per kilogram. Nurul/Forwas.id