Sidoarjo – Memanfaatkan perkembangan teknologi, siswa SMP Muhammadiyah 2 Taman, Sidoarjo menggunakan kacamata Virtual Reality atau VR untuk belajar sejarah perjuangan pahlawan.
Virtual Reality sendiri adalah teknologi yang memungkinkan penggunanya untuk memasuki dan berinteraksi dengan lingkungan simulasi yang menyerupai dunia nyata. Dengan menggunakan headset VR dan kontroler, pengguna dapat merasakan pengalaman visual, audio, dan interaksi yang mendalam.
Salah seorang pelajar kelas VIIc menceritakan pengalamanya usai belajar sejarah perjuangan pahlawan menggunakan VR. Isa Marwan Atamimi mengatakan, ia bisa masuk dan berinteraksi secara langsung di dalam aplikasinya.
“Mulai dari berjalan di aplikasinya. Juga ada animasi visual yang jarang kita lihat,” ucap siswa kelas VIIc.
Menurutnya, teknologi VR sangat perlu diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Selain bisa belajar hal baru tentang teknologi, juga bisa memberi semangat dalam belajar. “Sangat perlu, belajar yang lebih realistis sehingga lebih mudah di pahami. Lebih asik dan lebih semangat untuk belajar hal baru melalui VR ini,” imbuhnya.
Isa menceritakan, bagi siswa yang baru pertama kali menggunakan VR, awalnya akan terasa pusing. Namun jika sudah terbiasa akan terasa sangat menyenangkan. “Mungkin yang tidak terbiasa akan pusing awalnya tapi kalau sudah mencoba beberapa kali lama-lama terbiasa malah menyenangkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Taman Sidoarjo, Drs. Zainal Arif Fakhrudi mengatakan, momen hari Pahlawan seringkali di peringati siswa dengan menggunakan pakaian adat, namun kali ini mereka merayakan momen tersebut dengan menonton film perjuangan menggunakan VR.
“Anak-anak bisa melihat secara langsung bagaimana para Pahlawan memperjuangkan kemerdekaan ini. Anak-anak bisa lebih leluasa melihat kejadian yang seakan-akan sesungguhnya di hari Pahlawan,” ujar Zainal.
Zainal berharap, melalui teknologi dan film hari Pahlawan ini anak-anak bisa mengenang jasa para Pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Nantinya, VR akan digunakan secara bergiliran ke seluruh siswa yang berjumlah 464 anak.
“Semua anak-anak harus mengingat jasa para Pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Republik Indonesia,” tutupnya.