Ratusan pabrik atau perusahaan yang ada di Sidoarjo dikabarkan bangkrut akibat lemahnya perekonomian global. Hal tersebut disampaikan Ahmad Fauzi, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur.
Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang menyebabkan ratusan perusahaan di Sidoarjo bangkrut, diantaranya adalah lemahnya ekonomi global akibat perang dunia.
“Akibat perang tersebut, Negara Amerika tidak menerima ekspor,” ucap Fauzi, Selasa, 17 Januari 2023 saat dikonfirmasi Forwas.id.
Kondisi tersebut sangat berdampak terhadap perekonomian di Indonesia, termasuk Sidoarjo. Banyak perusahaan yang mengalami kerugian atau bahkan gulung tikar terutama perusahaan yang bergerak di bidang ekspor. “Paling berdampak adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor seperti garmen, sepatu, atau lainya,” imbuhnya.
Bangkrutnya ratusan perusahaan di Sidoarjo juga dipicu oleh beberapa hal seperti mahalnya biaya produksi yang tak sebanding dengan keuntungan perusahaan, sehingga perusahaan tidak mampu bersaing membayar upah yang terlalu tinggi.
“Saat ini, kondisi pasar juga sedang lesu khususnya ekspor,” ucap Fauzi.
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sidoarjo, ada 208 perusahaan yang mengalami pailit. Akibatnya sebanyak 1363 karyawan terdampak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Jumlah tersebut merupakan karyawan yang sudah resmi terlapor di Disnaker Sidoarjo.
Fauzi mengatakan pihaknya akan tetap memperjuangkan hak dan kewajiban para buruh sesuai dengan kesepakatan perusahaan. “Hak dan kewajiban buruh tetap diperjuangkan agar sama-sama jalan. Buruh tidak menjerit dan pengusaha tidak keberatan,” tutupnya.